Kamis, 23 Februari 2012

Emas Penangkal Inflasi

"Inflasi adalah perampok yang mengambil kekayaan kita tanpa kita sadari"  
(Paul A. Samuelson)

Jadi inget pesan nenek dulu, "kalo punya uang lebih belilah emas". Dulu siy emang belum ngerti, beli emas buat apaan siy. Apalagi paling gak suka pake perhiasan. Owwhh.....setelah baca buku dan tulisan sana-sini, hm...nabung emas penting banget. Pantesan yah...ada orang nekad buka kuburan cina buat nyari emas...ckckckck..kalo yang ini siy jangan ditiru, malah kudu dibasmi.

Emangnya sepenting apa siy, pake nabung emas segala? Hasil baca sana sini, emas itu paling canggih buat menaklukan inflasi. Soalnya berapapun tingkat inflasi, harga emas mengikuti. Saat laju inflasi begitu tinggi, harga emas naik lebih tinggi lagi. Saat uang kertas kehilangan nilainya, harga emas justru melambung. 
Akhir tahun 2010 harga emas logam mulia sekitar Rp. 395.000,-/gram. Akhir tahun 2011 harga emas logam mulia sekitar Rp. 520.000,-/gram. Kalo kita beli 10 gram emas akhir tahun 2010, maka butuh uang Rp. 3.950.000,-. Dalam jangka waktu kurang lebih 1 tahun jika dirupiahkan uang kita menjadi Rp. 5.200.000,-. Gimana? Asyik kan nabung emas.

Sebenernya emas bukan untuk simpanan jangka pendek, tapi persiapan jangka panjang. Karena suatu hari (mudah-mudahan kita diberi umur panjang yang barakah), saat karier kita berakhir, kondisi fisik menurun, kemampuan mencari uang juga akan berkurang, idealnya terjadi pergeseran sumber penghasilan dari active income (bekerja secara fisik) menjadi passive income (penghasilan dari investasi).

Menabung dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Investasi dan menabung memang sama-sama menyimpan daya beli untuk masa yang akan datang. Tabungan di bank memiliki bunga rendah, walaupun saldonya tinggi. Deposito memang bunganya lebih tinggi, tapi perlu dicatat, suku bunga deposito sangat jarang bisa melampaui laju inflasi. Untuk menaklukan inflasi, sebaiknya pilih investasi yang nilainya senantiasa berada diatas laju inflasi. Apakah itu? Properti dan Emas. Tapi kalo property butuh dana yang tidak sedikit, sedangkan emas kita bisa beli per 1 gram.

Emas memiliki fungsi sebagai sarana lindung nilai alias hedging. Seperti tulisan sebelumnya untuk membeli 1 ekor kambing harganya setara dengan 1 dinar emas, mulai dari jaman nabi sampai sekarang harganya masih sama 1 dinar emas. Artinya nilainya 1 ekor kambing dari emas masih sama dari masa ke masa. Kalo rupiah? Yah, Anda bisa jawab sendiri.

Trus mulai dari kapan kita musti nabung emas? Mulailah dari sekarang. Idealnya 30% dari penghasilan kita dialihkan untuk investasi. Katanya beberapa pakar  perencana keuangan siy begitu.








Jumat, 25 Februari 2011

Nabung Emas Rugi...

Suatu hari aku tulis status di FB, “nabung emas biar untung”, dan dapet comment,”nabung emas rugi karena harganya turun”. Saat baca comment tersebut, aku bingung juga, kok bisa yah…Setahuku harga emas naik teruss…dan nenekku di kampung selalu wanti-wanti nabunglah emas. Saat butuh (beberapa tahun kemudian), emas sangat membantu, karena harga emas naik terus dan dapat dijual di harga sekarang.

Beberapa waktu berlalu, gak sengaja ngobrol dengan ibu-ibu komplek perumahan. Seorang Ibu cerita, ada seorang temannya butuh uang cepat dan temannya itu punya emas, akhirnya menggadaikan Emasnya di pegadaian, cukup untuk memenuhi kebutuhan saat itu. Si Ibu itu cerita, karena kalo dijual kembali ke toko emas dimana emas itu dibeli, akan dihargai sesuai dengan harga yang tertera di surat. Ha??? Masak siy toko emas di sebuah kota jual-beli emasnya gak adil? Harusnya kan dibeli oleh toko emas dengan harga saat ini. Tapi malah dibeli oleh toko emas dengan harga saat emas itu dibeli (jadi harganya tetap malahan turun). Duh..duh…nakalnya toko emas...

Aku jadi paham comment temenku diatas. Ternyata beberapa toko emas, melakukan praktek yang gak adil. Misal si x beli emas tahun 2001, per gramnya Rp. 200.000,-, kemudian tahun 2003 si x menjual kembali ke toko emas, maka emasnya akan dihargai tetap per gramnya Rp. 200.000,- bahkan dipotong adminstrasi. Jadi harganya turun. Padahal harga dipasaran tahun 2003 udah naik, misalnya jadi Rp. 250.000,-. Rugi banget yah si pembeli?

Jadi rugi donk nabung emas?. Jawabannya iyah, jika emas saat dijual bukan dihargai dengan harga sekarang.

Sebenernya nabung emas itu untuk proteksi. Supaya kekayaan kita tidak tergerus inflasi. Bisa dibayangkan sejak jaman nabi hingga sekarang harga satu ekor kambing adalah 1 Dinar. Satu Dinar setara dengan 4,25 gram emas. Jika saat tulisan ini dibuat harga emas per gram adalah Rp.413.000,- , jadi 1 dinar setara dengan Rp. 1.755.250,-. Cukup kan, untuk membeli seekor kambing.

Coba bayangkan, jika anda menabung rupiah. Nilainya akan turun tergerus inflasi. Masih inget kan sebelum krisis tahun 1997? Harga Indomie per biji Rp. 350,- setelah terjadi krisis ekonomi harganya naik jadi Rp. 700,- naik terus harganya hingga sekarang. Disini nilai rupiahnya yang turun, untuk mendapatkan barang yang sama.

Jadi, tetep gak rugi kalo nabung emas kan?

Rabu, 16 Februari 2011

Pergerakan harga Emas dalam 10 tahun terakhir

Sumber: www.kitco.com

Harga Emas terus menanjak, 10 tahun terakhir. Jika kita hitung dari 300 USD hingga 1400 USD, artinya kenaikannya selama 10 tahun adalah 466 persen. Wow....
Nabung emas untuk masa depan....


Kamis, 10 Februari 2011

Mengkonversi harga Emas dunia terhadap Rupiah


Satuan berat Emas = Troy Ounce (baca:troy ons) = Troy oz = TOZ

1 TOZ = 31,1034768 gram

Misal harga emas dunia saat ini          : 1400 US$/TOZ
Kurs saat ini                                      : US$ 1 = Rp. 9.150

Jadi harga Emas per Gram adalah:
1400/31,1035*9.150 = Rp. 411.850,-